Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto diharapkan akan membawa perubahan signifikan dalam kebijakan keuangan negara, termasuk dalam batasan defisit dan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Langkah ini diprediksi akan dilakukan guna memenuhi kebutuhan pembiayaan untuk mendukung janji-janji kampanyenya, seperti program makan siang gratis atau yang kini disebut makanan gizi gratis bagi anak sekolah.
Porsinya sebesar Rp 15.000 per siswa, dengan perkiraan anggaran sekitar Rp 450 triliun setiap tahun. Meski begitu, Thomas Djiwandono dari Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran menegaskan, Presiden terpilih Prabowo tidak akan meningkatkan utang negara hingga 50% dari PDB. Sebagai anggota bidang keuangan, ia mencoba memastikan bahwa keputusan keuangan yang diambil tidak akan membahayakan stabilitas ekonomi negara.
Sejarah telah menunjukkan bahwa kebijakan fiskal yang tepat dapat menjadi kunci keberhasilan sebuah pemerintahan. Berbagai negara di dunia telah mengalami periode dimana perubahan kebijakan keuangan memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ketika sebuah pemerintahan memiliki visi yang jelas dalam mengatur keuangan negara, akan lebih mudah bagi mereka untuk mencapai tujuan pembangunan yang diinginkan.
Tidak selalu semua perubahan kebijakan di bidang keuangan mendapat respon positif dari masyarakat dan para pemangku kepentingan. Beberapa pihak mungkin memandang perubahan tersebut sebagai langkah yang berisiko dan menimbulkan dampak ekonomi. Ketika terjadi ketegangan antara kebutuhan pembiayaan dan kewajiban fiskal negara, pemerintah harus mampu mengelola kebijakan keuangan dengan bijaksana untuk meminimalkan risiko yang mungkin muncul.
Penting untuk mempertimbangkan berbagai perspektif dalam menghadapi perubahan kebijakan keuangan, terutama yang berpotensi mempengaruhi stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dalam menjalankan program-program pembangunan, pemerintah harus memastikan bahwa sumber daya yang tersedia dikelola secara efisien dan transparan, serta memperhatikan dampak jangka panjang dari kebijakan yang diambil.
Dengan adanya janji-janji kampanye yang cukup ambisius seperti program makanan gizi gratis bagi anak sekolah, pemerintahan Presiden Prabowo diharapkan mampu menghadapi tantangan dalam mengatur keuangan negara dengan bijaksana. Membatasi defisit dan mengelola utang negara dengan baik adalah langkah awal yang penting dalam memastikan tidak tercapainya pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Sangat penting bagi pemerintah Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk memastikan bahwa perubahan kebijakan keuangan yang akan dilakukan tidak hanya untuk memenuhi janji-janji politik, tetapi juga untuk memastikan kesejahteraan dan keinginan ekonomi negara. Diperlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menciptakan kebijakan yang dapat memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak. Melalui kebijakan keuangan yang bijaksana dan transparan, Indonesia dapat menuju masa depan yang lebih baik dan lebih sejahtera bagi seluruh rakyatnya.