Produk perawatan kulit organik semakin diminati oleh banyak orang belakangan ini. Dibuat dari bahan alami seperti tumbuhan dan biji-bijian, skincare organik diklaim lebih lembut pada kulit dan memiliki risiko iritasi atau alergi yang minim. Namun, selain manfaatnya untuk kulit, skincare organik juga memberikan dampak positif bagi ekosistem laut. Menurut Nia, staf sales dari brand skincare organik Ullo, produk organik cenderung ramah lingkungan dan melindungi kehidupan laut.
Nia menjelaskan bahwa skincare organik memiliki dampak negatif yang minimal pada kehidupan laut, seperti ikan dan terumbu karang. Hal ini disebabkan karena skincare organik tidak mengandung bahan kimia dan parfum yang dapat meracuni hewan dan tumbuhan laut. Berbeda dengan produk skincare konvensional yang masih mengandung banyak zat kimia dan parfum berbahaya.
Selain dari segi kandungan, kemasan produk juga dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap lingkungan laut. Kemasan skincare konvensional yang umumnya terbuat dari plastik seringkali berakhir di perairan dan sulit terurai. Hal ini dapat menyebabkan terbentuknya mikroplastik yang menjadi ancaman bagi hewan laut. Di sisi lain, sebagian besar merek skincare organik sudah menggunakan kemasan biodegradable dan dapat didaur ulang untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
Nia menekankan pentingnya penggunaan kemasan yang ramah lingkungan, seperti kemasan yang terbuat dari alumunium yang bisa didaur ulang. Dengan demikian, setelah kemasan habis, konsumen dapat mengirimkannya kembali ke pabrik untuk diisi ulang tanpa meninggalkan jejak sampah plastik yang merusak lingkungan.
Dengan memilih skincare organik, kita tidak hanya merawat kulit dengan lebih lembut, tetapi juga turut berkontribusi dalam melindungi kehidupan laut dan lingkungan secara keseluruhan. Jadi, mari dukung produk perawatan kulit organik untuk menjaga keberlanjutan bumi dan kehidupan laut yang ada di dalamnya. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menginspirasi kita semua untuk lebih ped