Beberapa bahan aktif dalam skincare sebaiknya tidak dicampur karena bisa menyebabkan iritasi, mengurangi efektivitas, atau menghasilkan reaksi yang tidak diinginkan. Apa saja bahan aktif skincare yang tidak boleh dicampur?
Merawat kulit wajah kini bukan lagi sekadar rutinitas, melainkan telah menjadi bagian dari gaya hidup yang mendukung penampilan dan kesehatan. Berbagai jenis produk skincare hadir menawarkan manfaat beragam, lengkap dengan kandungan aktif yang dirancang untuk mengatasi masalah kulit tertentu. Namun, dalam memilih produk, penting untuk memahami bagaimana kombinasi bahan aktif tersebut bekerja demi mencapai hasil yang optimal. Setiap komponen dalam skincare memiliki peran tersendiri, mulai dari eksfoliasi, hidrasi, hingga perlindungan kulit. Ada kalanya penggunaan beberapa bahan secara bersamaan justru dapat menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan.
Beberapa bahan tidak cocok satu sama lain. Bahan-bahan yang tidak boleh berlapis adalah bahan-bahan yang sulit dipertahankan kestabilannya dalam formula, meningkatkan risiko iritasi jika digunakan bersamaan. Berikut adalah bahan aktif skincare yang tidak boleh dicampur:
1. Retinol dan AHA
Turunan vitamin A seperti retinol dan asam alfa hidroksi (AHA) adalah pilihan utama dokter kulit untuk anti-penuaan, karena mempercepat pergantian sel kulit dan meningkatkan produksi kolagen untuk kulit bercahaya dan bebas garis-garis halus. Namun, kedua bahan aktif skincare ini tidak boleh dicampur, karena Retinol dan AHA mengelupas lapisan luar kulit. Keduanya berpotensi menimbulkan efek samping, terutama jika dikombinasikan. Kamu bisa menggunakan produk topikal ini pada hari-hari yang berbeda misalnya AHA pada hari Senin, retinol pada hari Selasa, dan seterusnya.
2. Retinol dan Benzoil Peroksida
Retinol dikenal sebagai anti-penuaan dini, tetapi juga merupakan kekuatan yang ampuh dalam menghilangkan jerawat, karena dapat mengelupas kulit untuk mencegah pori-pori tersumbat. Karena itu, kamu mungkin tergoda untuk menggunakan retinol dan benzoil peroksida. Pikirkan dua kali sebelum melakukannya. Benzoil peroksida dapat menonaktifkan molekul retinoid, artinya niat baik kamu untuk melawan jerawat justru menjadi bumerang. Namun, ada beberapa formulasi retinoid tretinoin yang lebih baru yang tetap stabil dengan benzoil peroksida, menurut penelitian.
3. Retinoid atau Retinol dan Vitamin C
Kombinasi ketiga yang tidak boleh digunakan bersamaan adalah retinoid dan vitamin C. Vitamin C merupakan bahan yang sulit diformulasikan karena paling efektif dalam lingkungan pH asam. Retinol bekerja pada pH yang lebih tinggi (lebih basa). Jika menggunakannya bersamaan, keduanya tidak akan bekerja secara optimal. Cara mudahnya adalah dengan menggunakan keduanya pada waktu yang tepat. Retinol paling baik digunakan pada malam hari (retinol membuat kulit lebih fotosensitif, sehingga meningkatkan risiko kerusakan akibat sinar matahari), dan vitamin C berfungsi paling baik pada siang hari, karena merupakan antioksidan yang melindungi dari serangan sinar matahari, seperti efek polusi dan sinar UV yang merusak kulit.
4. Retinol dan Asam Salisilat
Sangat umum untuk memiliki kulit dewasa yang juga dibebani jerawat. Dalam upaya mengurangi munculnya garis-garis halus dan kerutan, kamu mungkin telah diminta untuk menggunakan retinoid. Untuk melawan jerawat, kamu juga dapat menggunakan asam salisilat, asam beta hidroksi (BHA) yang meningkatkan pergantian sel kulit, agar pori-pori tetap bersih. Namun, masing-masing dapat mengeringkan kulit, jadi keduanya harus dikombinasikan dengan hati-hati. Risikonya adalah kulit menjadi terlalu kering, yang dapat menyebabkan iritasi dan memperburuk keadaan. Saat mengimbangi kulit yang terlalu kering, kulit akan meningkatkan produksi minyak, yang dapat menciptakan siklus kekeringan dan jerawat yang tidak terkendali.
5. Pembersih Berbasis Sabun dan Vitamin C
Vitamin C dirancang sebagai produk pagi hari. Namun, apa yang kamu gunakan untuk membersihkan wajah sebelumnya juga penting. Seperti yang disebutkan sebelumnya, vitamin C paling baik jika diformulasikan dengan pH rendah. Namun, penggunaan pembersih berbasis sabun, yang memiliki pH tinggi, pada akhirnya akan menurunkan kemampuan kulit untuk menyerap vitamin C.. Tone of voice of the result must be casual. The maximum length of the result must be 1000 words.