Tim Restorasi Gambut dan Mangrove Daerah (TRGMD) Provinsi Kalimantan Selatan sedang gencar melakukan pengecekan infrastruktur pembasahan gambut. Pengecekan dilakukan terhadap sumur-sumur bor dan sekat kanal guna mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), terutama di kawasan gambut.
“Kami memiliki petugas yang secara rutin melakukan pengecekan dan pemeliharaan sumur bor dan sekat kanal ini. Dalam menghadapi kemarau dan mengantisipasi Karhutla, kami meningkatkan intensitas pengecekan terhadap infrastruktur pembasahan gambut,” ungkap Sekretaris TRGMD Kalimantan Selatan, Sayuti Enggok, pada hari Minggu (4/8).
Menurut Sayuti, kondisi kawasan gambut di Kalimantan Selatan masih aman dari kebakaran karena masih sering turun hujan. Saat ini, terdapat 166 sekat kanal dan 630 sumur bor yang telah dibangun di lima Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) di Kalimantan Selatan antara tahun 2017 hingga 2022. Infrastruktur tersebut tersebar di tujuh kabupaten, yaitu Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong, dan Barito Kuala.
Lima KHG tersebut meliputi KHG Sungai Maluka-Sungai Martapura, KHG Sungai Balangan-Sungai Batang Alai, KHG Sungai Barito-Sungai Alalak, KHG Sungai Barito-Sungai Sarapat, dan KHG Sungai Utar-Sungai Tapin. Total luas KHG di Kalimantan Selatan mencapai 325.392 hektare dengan target restorasi seluas 104.761 hektare.
Namun, kondisi KHG di Kalimantan Selatan semakin terancam akibat alih fungsi lahan untuk kepentingan pertanian, perkebunan, permukiman, dan lainnya. Kebakaran saat musim kemarau juga memperparah kerusakan KHG.
Di sisi lain, kegiatan operasi modifikasi cuaca untuk pembasahan lahan gambut yang dilakukan oleh BMKG-BRGM dalam sepekan terakhir berjalan lancar dan berhasil. Hujan telah turun di kawasan ring satu sekitar Bandara Syamsudin Noor yang meliputi Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Tanah Laut yang menjadi target operasi.
Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, memberikan apresiasi atas upaya pembasahan lahan gambut di wilayahnya melalui operasi modifikasi cuaca yang dilakukan oleh BMKG dan BRGM. Pembasahan lahan gambut lebih awal merupakan langkah preventif dalam menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Pembasahan lahan gambut melalui TMC diharapkan dapat mengurangi risiko Karhutla, terutama di kawasan ring satu sekitar Bandara Syamsudin Noor,” ujar Sahbirin.
Kalimantan Selatan menjadi salah satu daerah yang diprioritaskan dalam operasi modifikasi cuaca lebih awal sebelum musim kemarau panjang tiba di Kalimantan, bersama dengan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.