Pemerintah Kota Batu terus mendorong ekspor produk unggulan ke pasar internasional sebagai langkah untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Salah satu contoh nyata dari upaya ini adalah ekspor tanaman hias “Song of India” senilai Rp150 juta ke China.
Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, mengungkapkan kebanggaannya terhadap potensi eksportir lokal, khususnya di Kota Batu. “Kita sangat senang bahwa warga Kota Batu memiliki potensi untuk bersaing di pasar internasional,” ujarnya saat melepas ekspor produk tanaman hias tersebut.
Aries menekankan bahwa ekspor ini bukan hanya tentang mengirimkan barang ke luar negeri, tetapi juga merupakan bagian dari strategi untuk mengajak lebih banyak pelaku usaha lokal untuk fokus pada ekspor. Pemerintah Kota Batu, bersama dengan Bea Cukai Malang, akan bekerja sama untuk memberikan fasilitasi dan menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha.
Di samping tanaman hias, Kota Batu juga dikenal dengan produk unggulan lainnya seperti keripik buah dan sayur, pot tanaman dari sabut kelapa, yang telah berhasil menembus pasar ekspor dunia. Erifina Lucky Kristian dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur menambahkan bahwa nilai ekspor tanaman hias dari Jawa Timur sendiri mencapai 1,4 juta dolar AS, dengan tujuan pasar antara lain Singapura, Denmark, dan Belanda.
Upaya mendorong ekspor juga didukung oleh Diskoperindag Provinsi Jawa Timur melalui program-program seperti misi dagang luar negeri, pendampingan Industri Kecil Menengah (IKM) ekspor, serta Festival Ekspor. Hal ini diharapkan membawa angin segar bagi pelaku usaha dan mendorong pertumbuhan ekspor yang berkelanjutan.
Ketua Klinik Ekspor Bea Cukai Malang, Dwi Prasetyo Rini, menyatakan bahwa dukungan dari Pemerintah Kota Batu sangatlah penting dalam mendorong ekspor. Hingga saat ini, sudah ada tiga pelaku usaha dari Kota Batu yang difasilitasi oleh Klinik Ekspor Bea Cukai Malang untuk melakukan ekspor ke berbagai negara.
Pada tahun 2023, Klinik Ekspor Bea Cukai Malang telah memberikan pendampingan kepada sekitar 400 mitra UMKM dengan tujuan untuk memperluas akses pasar internasional. Dari jumlah tersebut, 20 pelaku UMKM telah berhasil melaksanakan ekspor perdana pada tahun 2023, dan diharapkan jumlah pelaku UMKM yang melakukan ekspor akan terus meningkat pada tahun 2024.